PoKal - Sekadau
Permasalahan sampah selalu menjadi sorotan ditengah masyarakat khususnya dilingkungan kota Sekadau. Ada yang menuding pihak kebersihan kurang peduli terhadap dampak dari sampah dan bau menyengat dimana-mana.
Pihak dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sekadau melalui sekretaris dinas, Edi Prasetiyo jelaskan bahwa pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin.
Edi Prasetiyo menanggapi soal isu sampah yang dianggap berserakan dimana-mana. Ia katakan pihaknya lagi merencanakan penempatan titik-titik TPS untuk digunakan masyarakat sebagai tempat membuang sampah rumah tangga sebelum diangkut oleh petugas kebersihan.
Namun untuk peletakan titik-titik TPS ini kita mesti berkoordinasi dulu dengan pihak desa, dusun dan RT terkait penyiapan lokasi TPS yang nantinya akan kita rencanakan untuk sebagai TPS berkelanjutan artinya dalam waktu panjang.
Pada dasarnya LH selaku dinas yang menangani urusan persampahan sudah melakukan sosialisasi kepada warga bagaimana tata cara pembuangan sampah oleh warga sebelum diangkut oleh petugas kebersihan. Hanya saja kebanyakan masyarakat belum menyadari bagaimana sih proses pembuangan sampah itu?
Sesuai dengan Perbup Kabupaten Sekadau tentang pengolahan sampah disebutkan bahwa masyarakat diperbolehkan membuang sampah pada pukul 5 sore hingga pukul 6 pagi pada titik-titik TPS yang sudah disiapkan. Selebih dari itu tidak boleh lagi, sebab petugas mengangkut sampah sekitar jam 9 pagi.
Kalau masyarakat patuh, tidak mungkin sampah berserakan lagi, tapi kenyataannya diatas jam 6 pagi masyarakat masih saja membuang sampahnya. Contohnya pada saat pasar buka, dengan mudahnya mereka meletakkan sampah pada titik-titik TPS itu, sehingga kesannya sampah itu berserakan dan tidak terangkut. Padahal proses pengangkutan sudah kita lakukan, ucapnya.
Jadi kami berharap masyarakat mengerti dan mematuhi tata cara proses pembuangan sampah sehingga tidak berserakan dan kota.
Kendati demikian, kedepannya tetap kita lakukan edukasi kepada masyarakat supaya kota kita ini bisa bersih dan rapi serta asri untuk dipandang.
Kemudian kita mengedukasi kepada masyarakat terkait sampah terpilah.
Sampah jenis apa saja yang bisa dibuang? Ada sampah organik dan non-organik. Yang non organik silahkan dibuang, tapi yang organik itu kan bisa diolah menjadi pupuk.
Tidak semuanya sampah itu harus dibuang ketong sampah, ada juga yang bisa dimanfaatkan lagi yang penting kita bisa memilahnya, terangnya.
Kemudian media ini menyinggung soal issu yang ada ditengah masyarakat dimana katanya ada alat pengolah sampah yang harganya milyaran menjadi besi tua dan tidak difungsikan.
Edi pastikan itu tidak benar.
Setau saya ya selama ini tidak ada mesin pengolah sampah di TPA dan sistim yang kita lakukan adalah sistem timbun dilobang yang kita siapkan. Boleh kita cek, apakah benar atau tidak, jawabnya.
Diakuinya untuk alat berat excavator memang sedang rusak. Kita sedang menunggu alatnya datang dan sementara ini kita menggunakan exca mini, pungkasnya.
Jumat, 22 November 2024
✍️ Delova
