PoKal - Sekadau
Pemkab Sekadau semakin intensif melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya, sebagai bagian dari gerakan nasional yang menjadi prioritas. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, menyebutkan bahwa target yang ingin dicapai adalah prevalensi stunting di bawah 10 persen pada 2025.
"Upaya ini memerlukan sinergi antara berbagai sektor. Salah satunya, kami menggelar program Bapak Asuh Anak Stunting yang melibatkan masyarakat dan berbagai pihak untuk memberikan perhatian langsung kepada anak-anak berisiko stunting," kata Henry dalam keterangannya, Kamis, 21/11/2024.
Menurut Henry, peran Tim Penggerak PKK dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa sangat penting dalam upaya ini. Pendekatan inovatif di tingkat desa, yang mendukung program kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi, terus diperkuat.
Pentingnya faktor sanitasi juga disoroti sebagai bagian dari pendekatan yang menyeluruh. Henry menjelaskan bahwa pencapaian status Open Defecation Free (ODF) di seluruh wilayah Kabupaten Sekadau akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi tumbuh kembang anak.
"Kami berterima kasih atas dukungan penuh pemerintah kecamatan yang membantu memastikan daerahnya mencapai status ODF, sehingga dapat mendukung penurunan stunting," ujarnya.
Selain itu, Henry menambahkan bahwa posyandu berperan sebagai ujung tombak dalam pemantauan kesehatan ibu hamil, calon pengantin, dan remaja putri. Dengan pendekatan ini, diharapkan generasi baru yang terhindar dari stunting dapat terjaga.
"Fokus kami adalah mencegah stunting di masa depan dengan memberikan pendampingan kesehatan kepada calon pengantin dan ibu hamil," tegas Henry.
Dengan kolaborasi, inovasi, dan dukungan masyarakat, Henry optimis Kabupaten Sekadau bisa mencapai target tersebut dan melahirkan generasi yang lebih sehat dan produktif.
✍️ Delova